Langsung ke konten utama

KEKONTINUAN FUNGSI

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata kontinu adalah berkesinambungan; berkelanjutan dan terus-menerus. Jadi maksud kontinu itu tidak terputus. Fungsi kontinu dalam matematika merupakan fungsi, yang jika di jelaskan secara intuitif, perubahan kecil dalam masukannya berakibat perubahan kecil pula pada keluaran.


 DEFINISI KEKONTINUAN FUNGSI
Fungsi f terdefinisi pada selang terbuka I yang memuat c. Fungsi f dikatakan kontinu di c jika limit 
Kali ini kita akan mempelajari Penerapan Limit lainnya yaitu Penerapan Limit pada Kekontinuan Fungsi. Fungsi f(x) dikatakan Kontinu pada suatu titik x = a  jika :
  • f(a) ada
  •  ada
Jika paling kurang salah satu syarat diatas tidak dipenuhi maka f dikatakan Tidak Kontinu di x = a.
Keterangan: 
  • f(a) ada, maksudnya nilai fungsinya terdefinisi di x = a (bisa dihitung).
  •  ada, maksudnya besar limit kiri dan limit kananya adalah sama.
  • , maksudnya nilai limit dan fungsinya sama.

CONTOH

Misalkan f suatu fungsi dari ℝ ke ℝ dengan aturan fungsi sebagai berikut.



Jawab:
Langkah 1: Memeriksa eksistensi limit fungsi di x = 3
Limit Kiri:
Limit Kanan:
Ternyata nilai limit kirinya sama dengan limit kanannya, yaitu 4.
Kita Simpulkan bahwa :
 ada

dan

Langkah 2: Memeriksa apakah f terdefinisi di x = 3
Dari pendefinisian f, f (3) terdefinisi, yaitu f (3) = 2

Langkah 3: Memeriksa kesamaan nilai limit fungsi dengan nilai fungsinya
Dari langkah-langkah sebelumnya diperoleh bahwa


Kesimpulan:  f Tidak Kontinu (Atau Diskontinu) di x = 3. Situasi pada contoh ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1

Catatan :
Diskontinuitas di x = 3 pada Contoh 1 dinamakan ketidakkontinuan yang dapat dihapuskan. Dengan mendefinisikan kembali nilai f di x = 3, fungsi tersebut menjadi kontinu. Jadi, agar f kontinu di x = 3, kita definisikan f (3) = 4.

KEKONTINUAN BEBERAPA FUNGSI

TEOREMA A:
Fungsi polinom kontinu di setiap bilangan rill c. Fungsi rasional kontinu di setiap bilangan rill c dalam  daerah daerah asalnya, yaitu kecuali di mana penyebutnya adalah 0.
TEOREMA B:


Fungsi nilai mutlak adalah kontinu di setiap bilangan rill c. Jika  ganjil, fungsi akar ke  kontinu di setiap bilangan rill ; jika  genap fungsi ini kontinu di setiap bilangan rill positif .

KEKONTINUAN DALAM OPERASI FUNGSI

TEOREMA C:

Jika  dan  kontinu di , maka demikian juga , +, , ., / (asalkan ()0, dan  (asalkan ()>0 jika  genap).

TEOREMA D: Kontinuitas Fungsi Trigonometri

sin dan cos adalah kontinu di setiap bilangan rill . Fungsi tan, cot, sec, dan csc adalah kontinu di setiap bilangan rill  pada daerah asalnya.

TEOREMA E: Teorema limit komposit

Jika lim()= dan jika  kontinu di , maka


Khususnya, jika  kontinu di  dan  kontinu di (), maka fungsi komposit    kontinu di .

Kekontinuan pada selang

Kekontinuan pada selang selayaknya berarti kekontinuan di setiap titik dari selang tersebut. Itulah tepatnya apa yang diartikan untuk suatu selang terbuka (,).

Fungsi  adalah kontinu kanan di  jika lim+()=() dan kontinu kiri di  jika lim()=().

Kita katakan  adalah kontinu pada selang terbuka (,) jika  kontinu pada setiap titik (,) dan  kontinu pada selang tertutup [,] jika  kontinu pada (,), kontinu kanan di , dan kontinu kiri di .

Sebagai contoh, pernyataan bahwa ()=1/ kontinu pada (0,1) dan bahwa ()= kontinu pada [0,1] adalah benar.

CONTOH 
Dengan menggunakan definisi di atas, uraikan sifat-sifat kekontinuan dari fungsi yang grafiknya disketsakan dalam Gambar.

Penyelesaian:

Fungsi itu kontinu pada selang terbuka (,0), (0,3), dan (5,) dan juga pada selang tertutup [3,5].

TEOREMA F: Teorema Nilai Antara

Jika  kontinu pada [,] dan jika  sebuah bilangan antara () dan () maka terdapat sebuah bilangan  di antara  dan , sedemikian sehingga ()=.

Gambar dibawah menunjukkan grafik fungsi () yang kontinu pada [,]. Teorema Nilai Antara mengatakan bahwa untuk setiap  dalam ((),()) pasti ada sebuah nilai  pada [,] sehingga ()=.

Dengan kata lain,  mengambil setiap nilai antara () dan (). Kekontinuan diperlukan untuk teorema ini, jika tidak demikian mungkin akan ditemukan sebuah fungsi  dan bilangan  antara () dan () di mana tidak terdapat  dalam [,] yang memenuhi ()=.














Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIMIT FUNGSI BERNILAI REAL

Limit fungsi adalah sebuah konsep yang ada pada pelajaran matematika, limit biasanya digunakan untuk menerangkan suatu sifat dari suatu fungsi. Seperti halnya pada saat sebuah argumen hampir mendekati suatu titik tak terhingga atau juga sifat dari suatu barisan saat indeks hampir mendekati titik tak terhingga. Pada umumnya limit digunakan pada materi kalkulus dan juga cabang lain dari matematika yang berfungsi untuk mencari suatu turunan dan juga lanjutan. DEFINISI LIMIT S ecara umum limit didefinisikan jika f adalah fungsi yang telah didefinisikan oleh suatu interval terbuka dan mengandung a (dengan adanya kemungkinan pengecualian pada titik a) dan juga L merupakan bilang real.  Limit adalah suatu batas yang menggunakan konsep pendekatan fungsi . Jadi, bisa dibilang limit adalah nilai yang didekati fungsi saat suatu titik mendekati nilai tertentu. Dengan menggunakan  rumus matematika  di atas maka kita bisa membuat nilai f(x) menjadi sedekat mungkin dengan nilai L dengan cara membuat

LIMIT FUNGSI LANJUTAN

  Membuktikan  adanya  limit  dengan  menggunakan  definisi  sebelumnya memerlukan waktu dan juga sulit. Oleh karena itu, untuk mengatasi ini akan dibahas beberapa teorema  (tanpa  bukti)  yang  dapat  menangani  hampir  semua  masalah  limit  yang  akan dihadapi.  TEOREMA LIMIT Teorema A: Teorema Dasar Limit Jika n bilangan bulat positif, k konstan, f dan g fungsi yang mempunyai limit di c, maka berlaku contoh Jika   l i m x → a x → a l i m  f(x)  = 3  dan   l i m x → a x → a l i m  g(x)  = 8, tentukan nilai dari   l i m x → a f 2 ( x ) − g ( x ) 2 f ( x ) + 3 √ g ( x ) x → a l i m f 2 ( x ) − g ( x ) 2 f ( x ) + g ( x ) 3 Jawab  : l i m x → a f 2 ( x ) − g ( x ) 2 f ( x ) + 3 √ g ( x ) x → a l i m f 2 ( x ) − g ( x ) 2 f ( x ) + g ( x ) 3  =  [ l i m x → a f ( x ) ] 2 − l i m x → a g ( x ) 2 l i m x → a f ( x ) + 3 √ l i m x → a g ( x ) [ x → a l i m f ( x ) ] 2 − x → a l i m g ( x ) 2 x → a l i m f ( x ) + x → a l i m g ( x ) 3 l i m x → a f 2 ( x ) − g ( x ) 2 f ( x ) +